Artikel ini membahas sistem pendidikan Finlandia yang terkenal di dunia.
Latar Belakang
Finlandia secara
konsisten menempati peringkat teratas dalam penilaian pendidikan internasional
seperti PISA. Sistem pendidikan Finlandia dikenal karena pendekatannya yang
komprehensif dan fokus pada pemerataan. Sistem ini telah mengalami beberapa
perubahan signifikan dalam beberapa dekade terakhir, termasuk pengenalan
sekolah dasar komprehensif pada tahun 1970-an dan kurikulum nasional pada tahun
1980-an.
Struktur
Pemerintahan
Sistem pendidikan
Finlandia dijalankan secara terdesentralisasi, dengan tanggung jawab dibagi
antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah (kota).
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
bertanggung jawab untuk mengawasi pendidikan yang didanai publik,
mengembangkan kurikulum inti nasional, dan mengakreditasi program
pelatihan guru.
- Badan Nasional untuk Pendidikan Finlandia
mengelola program pendidikan dan berfungsi sebagai cabang operasional
Kementerian.
- 311 kotamadya di Finlandia memiliki otonomi
yang signifikan dalam mengelola sekolah dasar, termasuk alokasi dana,
pengembangan kurikulum lokal, dan rekrutmen staf.
- Sekolah juga dapat diberikan otonomi oleh
kotamadya untuk menjalankan fungsi-fungsi ini.
Pendanaan
Pendidikan
Pendanaan untuk
sekolah berasal dari pemerintah pusat dan kotamadya.
- Pemerintah pusat menanggung sekitar 40
persen dari biaya, sedangkan pemerintah kotamadya menanggung 60 persen
sisanya.
- Jumlah dana negara yang diterima setiap
kotamadya ditentukan oleh jumlah anak berusia 6-15 tahun dan biaya per
siswa yang dihitung setiap tahun.
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
mengalokasikan dana tambahan untuk kotamadya guna mendukung siswa imigran,
siswa berpenghasilan rendah, siswa dari keluarga orang tua tunggal, dan
siswa dengan orang tua yang menganggur atau berpendidikan rendah.
Akuntabilitas
Sistem akuntabilitas
di Finlandia menekankan evaluasi dan peningkatan berkelanjutan, bukan
hukuman.
- Pusat Evaluasi Pendidikan Finlandia
(FINEEC) melakukan evaluasi tematik, menilai hasil belajar dalam mata
pelajaran tertentu, dan memantau konsistensi penerapan kurikulum inti.
- FINEEC menerbitkan temuan dan memberikan
rekomendasi untuk perbaikan kebijakan dan praktik, tetapi rekomendasi
ini tidak mengikat.
- Evaluasi guru formal tidak diwajibkan dan
jarang terjadi.
- Guru diharapkan untuk menggunakan
penilaian profesional, bertanggung jawab secara kolektif atas pendidikan
siswa mereka, dan bertanggung jawab kepada rekan-rekan mereka.
Dukungan untuk
Anak-Anak dan Keluarga
Finlandia menawarkan
berbagai dukungan untuk keluarga dengan anak kecil, termasuk:
- Kotak Bayi yang berisi pakaian, seprai,
mainan, popok, dan barang-barang penting lainnya untuk setiap ibu baru.
- Cuti orang tua yang dibayar lebih dari
satu tahun.
- Perawatan kesehatan gratis, termasuk semua
perawatan prenatal dan perinatal, serta pemeriksaan tahunan untuk
anak-anak hingga usia tujuh tahun.
- Pembayaran langsung kepada keluarga dengan
anak di bawah usia 17 tahun, dengan tambahan untuk orang tua tunggal.
- Layanan anak usia dini yang disubsidi
untuk anak-anak dari lahir hingga usia enam tahun, meskipun akses ke
layanan ini telah dibatasi pada tahun 2016.
Sistem Pembelajaran
Pendidikan
Prasekolah
- Anak-anak Finlandia mulai bersekolah pada
usia enam tahun dengan satu tahun prasekolah wajib.
- Sebagian besar sekolah prasekolah adalah
sekolah negeri, tetapi ada peningkatan jumlah pusat swasta nirlaba.
- Tidak ada standar kinerja belajar formal
atau persyaratan hasil untuk pendidikan anak usia dini, dan tidak ada
persyaratan untuk penilaian formal.
- Guru diharapkan menggunakan penilaian
formatif untuk mengukur kemajuan anak dan menyesuaikan instruksi atau
kualitas program.
Pendidikan Dasar
dan Menengah
- Setelah prasekolah, siswa menghadiri
sekolah dasar komprehensif selama sembilan tahun (usia 7-15 tahun).
- Pada tahun 2020, pemerintah memperpanjang
wajib belajar dari usia 16 menjadi 18 tahun dan menggratiskan pendidikan
menengah atas.
- Pada akhir sekolah dasar, siswa memilih
antara sekolah menengah atas akademik atau kejuruan.
Kurikulum
Finlandia memiliki
kurikulum inti nasional yang mencakup:
- Tujuan pembelajaran untuk mata pelajaran
inti.
- Alokasi waktu yang disarankan untuk setiap
mata pelajaran.
- Persyaratan untuk penilaian.
- Pedoman tentang cara menilai penilaian
pada dua tolok ukur.
Kotamadya
mengembangkan kurikulum mereka sendiri berdasarkan kurikulum nasional, atau
mereka mengembangkan panduan kurikulum dan mengizinkan setiap sekolah untuk
mengembangkan kurikulumnya sendiri.
Kurikulum untuk
sekolah dasar (kelas 1-9) mendefinisikan kompetensi "transversal"
yang diintegrasikan ke dalam kurikulum di semua bidang studi. Kompetensi transversal ini adalah:
- Berpikir dan belajar untuk belajar.
- Kompetensi budaya, interaksi, dan ekspresi
diri.
- Merawat diri sendiri dan mengatur
kehidupan sehari-hari.
- Multi-literasi.
- Kompetensi TIK.
- Kompetensi dan kewirausahaan dunia kerja.
- Partisipasi, keterlibatan, dan membangun
masa depan yang berkelanjutan.
Kurikulum untuk
Sekolah Menengah Atas Umum
- Diperbarui pada tahun 2019 dan 2021.
- Mengharuskan siswa untuk menyelesaikan
minimal 75 mata kuliah.
- Siswa mengembangkan rencana studi individu
pada awal sekolah menengah atas.
- Termasuk mata kuliah wajib, mata kuliah
spesialisasi, dan mata kuliah terapan.
Penilaian dan
Kualifikasi
- Kurikulum inti nasional mencakup kriteria
dan pedoman untuk penilaian.
- Tujuan utama penilaian adalah untuk
mengembangkan kapasitas siswa untuk evaluasi diri.
- Pada akhir setiap tahun ajaran, setiap
sekolah dasar wajib memberikan laporan tentang kemajuan akademik siswa.
- Pada akhir pendidikan dasar, sekolah
menyelenggarakan penilaian akhir untuk mata pelajaran inti.
- Siswa yang lulus penilaian akhir menerima
sertifikat pendidikan dasar, yang memungkinkan mereka untuk mendaftar ke
sekolah menengah atas umum atau kejuruan.
- Siswa yang ingin mendaftar ke universitas
riset harus mengikuti Ujian Matrikulasi.
- Penerimaan universitas sangat kompetitif
di Finlandia, dengan tingkat penerimaan di bawah 20 persen di banyak
program.
Pendidikan dan
Pelatihan Kejuruan (VET)
- Finlandia memiliki sistem VET yang kuat
dan terintegrasi dengan baik yang mempersiapkan siswa untuk berbagai
karir.
- Program VET dikembangkan, disampaikan, dan
dinilai bekerja sama dengan mitra bisnis dan industri.
- Siswa di program VET mendapatkan
kualifikasi kejuruan berdasarkan demonstrasi kompetensi.
- Program VET mencakup kombinasi studi
akademik dan pelatihan kejuruan, termasuk pengalaman kerja.
- Lulusan VET dapat melanjutkan studi mereka
ke pendidikan tinggi.
Guru dan Kepala
Sekolah
Rekrutmen dan
Persiapan Guru
- Program pendidikan guru di Finlandia
sangat selektif dan hanya menerima sebagian kecil pelamar.
- Semua guru diwajibkan memiliki gelar
master.
- Program pelatihan guru menekankan praktik
dan penelitian.
Perkembangan Karir
Guru
- Profesi guru di Finlandia tidak memiliki
jenjang karir yang jelas.
- Guru memiliki otonomi yang signifikan di
kelas mereka.
Pengembangan Guru
- Persyaratan pengembangan profesional
berbeda-beda di setiap kotamadya.
- Pemerintah nasional mewajibkan setiap
kotamadya untuk mendanai setidaknya tiga hari pengembangan profesional
wajib setiap tahun.
- Finlandia mendanai pengembangan
profesional untuk prioritas nasional, seperti kompetensi pedagogis,
kejuruan, dan khusus mata pelajaran; kesejahteraan dan dukungan untuk
belajar; pengembangan budaya sekolah; keragaman bahasa dan budaya; dan
digitalisasi dan TIK.
Rekrutmen,
Persiapan, dan Pengembangan Kepala Sekolah
- Calon kepala sekolah harus memiliki
kualifikasi untuk mengajar di tingkat sekolah yang mereka pimpin dan
memenuhi persyaratan kualifikasi tambahan, seperti Sertifikat Administrasi
Pendidikan atau kualifikasi Kepemimpinan Pendidikan dari universitas.
- Program universitas dalam Kepemimpinan
Pendidikan biasanya berlangsung selama 18 bulan dan berfokus pada isu-isu
manajemen dan kepemimpinan.
Tantangan
Meskipun sukses,
sistem pendidikan Finlandia menghadapi beberapa tantangan, termasuk:
- Penurunan nilai PISA baru-baru ini.
- Meningkatnya kesenjangan belajar
berdasarkan status ekonomi sosial.
- Tantangan dalam mengintegrasikan siswa
imigran.
Inisiatif Kebijakan
Terbaru
Pemerintah Finlandia
telah menerapkan beberapa inisiatif kebijakan baru dalam beberapa tahun
terakhir untuk mengatasi tantangan ini dan memperkuat sistem pendidikan,
termasuk:
- Meningkatkan batas usia wajib belajar
menjadi 18 tahun.
- Membuat pendidikan menengah atas wajib dan
gratis.
- Memperkuat dukungan untuk anak usia dini
dan keluarga.
- Mengembangkan jalur pembelajaran yang
dipersonalisasi untuk setiap pelajar di pendidikan menengah atas.
- Memanfaatkan kecerdasan buatan untuk
meningkatkan pengajaran dan pembelajaran.
- Memperkenalkan kurikulum nasional baru
yang menekankan kompetensi lintas kurikuler.
- Meningkatkan partisipasi orang dewasa
dalam pembelajaran sepanjang hayat.
Kesimpulan
Sistem pendidikan
Finlandia merupakan model yang sukses yang telah menghasilkan hasil belajar
yang tinggi dan tingkat kesetaraan yang tinggi. Sistem ini dicirikan oleh
pendekatannya yang komprehensif, fokus pada kesejahteraan siswa, guru yang
sangat berkualitas, dan komitmen terhadap peningkatan berkelanjutan. Meskipun
menghadapi beberapa tantangan, pemerintah Finlandia secara proaktif menangani
masalah ini melalui inisiatif kebijakan yang inovatif.
Artikel ini memberikan
gambaran umum tentang sistem pendidikan Finlandia. Untuk informasi lebih rinci,
silakan merujuk ke sumber-sumber yang dikutip.